|
MF-TEP
|
2
|
|
D-3
|
LAPORAN
PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA
TEKANAN
HIDROSTATIK

Pembimbing:
Ir. Yana Suryana, M.T
Disusun oleh:
1. Alief
Nova Ryan Ahmadien (B31161886)
2. Mohamad
Samsul Anwar (B31161955)
3. Lilis
Nurhayati (B31161958)
4. Ahmad
Erfani (B31161989)
5. Abdul
Majid (B31162012)
PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIAN
JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
TAHUN
2017
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
1. Mengetahui
hubungan kedalaman dan tekanan
2. Mengetahui
tekanan pada kedalaman tertentu
1.2 Tinjauan Pustaka
Fluida
adalah zat yang bisa mengalir, yang mempunyai partikel yang mudah bergerak dan
berubah bentuk tanpa memisahkan massa. Tahanan fluida terhadap perubahan bentuk
sangat kecil, sehingga fluida dapat dengan mudah mengikuti bentuk
ruangan/tempat yang membatasinya. Ditinjau dari macam fluida dapat dibedakan
menjadi dua yaitu zat cair dan gas. Sedangkan jika ditinjau dari geraknya
fluida dibedakan menjadi fluida tak bergerak atau diam (Hidrostatika) dan
fluida bergerak (Hidrodinamika).
Hidrostatika
Gaya maupun tekanan
termasuk besaran vektor. Jika gaya itu bekerja pada satu satuan luas maka gaya
tersebut disebut tekanan, besarnya tekanan tergantung pada luas bidang tekannya
dan berbandung terbalik dengan gaya tekan. Jadi tekanan didefinisikan sebagai
gaya yang bekerja pada bidang tekan seluas satu meter persegi atau:
Atau
Atau
jika gaya F merupakan berat fluida W = m . g maka tekanan dapat dinyatakan
sebagai berikut :
= γ.H = ρ.g.h
Dimana:
= tekanan (Newton/m2 = pascal)
F = gaya tekan (Newton = N)
A = luas bidang tekan (m2)
ρ = massa jenis fluida (kg/m3)
h
= tinggi fluida (m)
BAB II
METODOLOGI
2.1 Alat
dan Bahan
1. Pipa U
2. Balok kaca
3. Kertas mm block
4. Penggaris mistar
5. Bolpoin
6. Balon pompa
7. Air
8. Double tape
2.2 Prosedur
Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang
dibutuhkan
2. Mengisi air ke dalam balok kaca
secukupnya
3. Memasang pipa U, penggaris, dan kertas
mm block pada kaca
4. Masukkan pipa U pada balok kaca yang sudah terisi
air dimulai dengan
kedalaman 0cm, 10cm, 20cm dan seterusnya hingga ujung pipa
menyentuh dasar balok kaca
5. Mengamati tinggi permukaan air pada
pipa U dan mengukur selisih ketinggian
6. Mencatat hasil percobaan
BAB III
HASIL DAN ANALISA
3.1
Hasil Percobaan Hubungan Kedalaman dengan Tekanan
|
kedalaman
|
tekanan
|
|
0
|
0
|
|
10
|
2.7
|
|
20
|
6
|
|
30
|
9
|
|
40
|
11.9
|
|
50
|
15.1
|
|
60
|
18
|
·
Grafik hubungan kedalaman dengan tekanan

3.2
Hasil Percobaan Tekanan pada Kedalaman Tertentu
|
Arah benda
|
kedalaman
|
Tekanan
|
g
(cm/dt2)
|
ρ air (gr/cm3)
|
|
atas
|
0,005
|
4,7
|
981
|
1
|
|
kanan
|
0,005
|
4,7
|
981
|
1
|
|
bawah
|
0,005
|
4,7
|
981
|
1
|
|
Kiri
|
0,005
|
4,7
|
981
|
1
|
BAB IV
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil yang diperoleh,
diketahui bahwa bertambahnya nilai kedalaman seiring dengan bertambahnya nilai
tekanan hidrostatik. Hal ini dibuktikan dengan garis lurus yang terbentuk pada grafik hubungan kedalaman dengan
tekanan hidrostatik.
Pada kegiatan kedua diperoleh hasil
yaitu tekanan hidrostatis 4,7 dari arah
atas, kanan, bawah dan kiri. Berdasarkan hasil yang diperoleh, diketahui bahwa
arah putar balon dalam air tidak mengubah nilai tekanan hidrostatis. Hal ini
dibuktikan dengan nilai tekanan
hidrostatisnya tetap meskipun balon diputar dari beberapa arah pada kedalaman tetap.
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil percobaan tersebut
dapat ditarik 2 kesimpulan sebagai berikut.
1.
Hubungan tekanan hidrostatis adalah berbanding lurus dengan kedalaman air.
2.
Arah benda pada kedalaman tertentu tidak mempengaruhi perubahan tekanan
hidrostatis dan tekanan hidrostatisnya adalah sama.
No comments:
Post a Comment