|
MF-TEP
|
5
|
|
D-3
|
LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA
HUKUM
BERNOULLI

Pembimbing:
Ir. Yana Suryana, M.T
Disusun oleh:
1. Alief
Nova Ryan Ahmadien (B31161886)
2. Mohamad
Samsul Anwar (B31161955)
3. Lilis
Nurhayati (B31161958)
4. Ahmad
Erfani (B31161989)
5. Abdul
Majid (B31162012)
PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIAN
JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
TAHUN
2017
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
Ø Mengetahui
hubungan diameter pipa dengan tinggi tekan
Ø Mengetahui
hubungan gesekan air dengan perbedaan tinggi tekan
1.2 Tinjauan Pustaka
Pada persamaan
energi atau bernoulli, jika kehilangan energi akibat gesekan diabaikan maka
jumlah tinggi tekan elemen fluida pada suatu tempat akan sama dengan jumlah
tinggi tekan elemen fluida di tempat yang lain.
Pada fluida yang mengalir terdapat 5 macam energi
yaitu:
1)
Energi potensial
2)
Energi kinetik
3)
Energi tekanan
4)
Energi panas
5)
Energi atom.
Energi panas dan energi atom dapat
dianggap tetap. Ketiga energi yang lain dapat berubah-ubah dalam aliran fluida.
Persamaan
bernoulli untuk aliran fluida didapatkan dari persamaan gerak Euler yang telah
diintegrasikan, dan ditunjukkan dengan persamaan sebagai berikut.
Dengan:
V = kecepatan aliran
P = tekanan
γ = berat jenis
Z = tinggi elevasi
g = percepatan gravitasi
Berdasarkan persamaan Bernoulli, pendekatan sederhana
terhadap gerak fluida, maka fluida dapat dianggap ideal artinya tidak
berkekentalan (viskositasnya kecil) dan fluida yang memiliki viskositas kecil
pada umumnya tidak dapat dimampatkan (incompressible).
Hukum Bernoulli:
“jumlah energi karena tinggi tempat, tinggi
tekanan dan tinggi kecepatan pada setiap titik dari suatu aliran zat cair
(fluida) ideal selalu konstan”.


BAB II
METODOLOGI
2.1 Alat
1. Beroulli theorem demontration
apparatus
2. Jangka sorong
3. Kamera
2.2 Bahan
1. Air
2. Pewarna air
2.3 Prosedur
Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang
dibutuhkan
2. Membuka kran pada bernoulli theorem
demontration apparatus kemudian menunggu sampai aliran air konstan
3. Mengambil gambar skala pada Beroulli
theorem demontration apparatus
4. Mengukur diameter pipa pada 6 titik
dengan skala yang berbeda
BAB III
HASIL DAN ANALISA
3.1
Hasil Pengamatan
Persamaan
Bernoulli:
TE
+ TT + TK = C
1) Diameter pipa
D1,11 = 12,6 mm
D2,10 = 11,7 mm
D3,9 =
9,8 mm
D4,8 =
9 mm
D5,7 =
7,4 mm
D6 = 6,4 mm
2) Tinggi Tekan
TT1 = 120 cm
TT2 = 115 cm
TT3 = 108 cm
TT4 =
98 cm
TT5 =
90 cm
TT6 =
73 cm
TT7 =
74 cm
TT8 =
83 cm
TT9 =
93 cm
TT10 =
95 cm
TT11 =
98 cm
TT12 =
14 cm (tabung kiri)
TT13 = 10,5 cm (tabung kanan)
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Hubungan diameter pipa dengan
tinggi tekan
Berdasarkan hasil percobaan dapat
diketahui bahwa tinggi kecepatan air pada pipa 1 tidak sama dengan tinggi
kecepatan air pada pipa yang lain. Hal ini disebabkan karena pengaruh perbedaan
diameter pipa yang dilalui air. Ketika diameter pipa besar maka tekanan air
akan besar dan ketika diameter pipa kecil maka tekanan air juga kecil sehingga
menyebabkan perbedaan tinggi kecepatan air pada pipa dengan diameter yang
berbeda.
4.2 Hubungan gesekan air dengan perbedaan tinggi
tekan
Secara
matematis rumus tinggi energi pada air yang mengalir adalah ;
Tetapi
dalam aplikasi pada praktikum ini hasilnya tidak sama dengan dengan rumus
tersebut yaitu tinggi akhir air lebih kecil dari tinggi awal air pada diameter
pipa yang sama yang disebut air
mengalami kehilangan tinggi tekan. Hal ini disebabkan ketika air melalui pipa
mengalami gesekan dengan dinding pipa tesebut sehingga energi pada air ada yang
hilang saat bergesekan dengan dinding pipa. Akibatnya enegi air pada pipa akhir
lebih kecil dari pada pipa awal sehigga air mengalami kehilangan tiggi tekanan
(Hl). Jadi rumus tinggi energi air adalah menjadi:

BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil percobaan tersebut
dapat ditarik 2 kesimpulan
sebagai berikut.
1.
Diameter pipa kecil maka tekanan air
juga kecil sehingga menyebabkan perbedaan tinggi kecepatan air pada pipa dengan
diameter yang berbeda.
2.
Air yang melalui pipa mengalami gesekan
dengan dinding pipa tesebut sehingga enegi pada air ada yang hilang saat
bergesekan dengan dinding pipa.
No comments:
Post a Comment